Pidato Gubernur Ahok di hadapan masyarakat Pulau Seribu,
yang di antaranya mengaitkan dengan Surat Al Maidah Ayat 51, telah menjadi
perhatian publik yang amat luas, khususnya di kalangan umat Islam. Saya berpendapat bahwa seorang
pejabat publik dan pejabat negara, harus sensitif jika berbicara tentang agama,
apalagi menyangkut kitab suci dan akidah yang diyakini oleh para pemeluknya.
Terlebih jika kata-kata itu diucapkan oleh mereka yang berbeda iman dan agama.
Pemimpin harus menjadi contoh dalam ucapan dan perilakunya. Dalam kehidupan
bangsa yang amat majemuk ini, toleransi dan kerukunan antar umat beragama amat
diperlukan. Bagaimanapun unsur identitas (sara) dalam kehidupan sosial dalam
batas-batas tertentu masih merupakan isu yang rawan, karenanya, harus terus
menerus dikelola dengan bijak.
Saya yakin
bahwa Gubernur Ahok adalah orang yang cerdas, tapi akan lebih baik lagi jika
beliau berhati-hati dalam berbicara.
No comments:
Post a Comment