Sunday, November 20, 2016

Garut Dilanda Duka (Tugas Jurnalistik 1)

Perhatian masyarakat tertuju pada banjir bandang terjadi di Garut menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan 19 orang hilang. Rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan parah pada 20 September 2016.
Bersadarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 1.784 rumah atau fasilitas umum rusak dengan perincian, 411 rusak berat, 239 rusak sedang, 970 rusak ringan, dan 164 hanyut terbawa banjir.
Banyak spekulasi muncul terkait banjar badang di Garut salah satunya kondisi hulu untuk Daerah Resapan Sungai (DAS) Cimanuk terdapat kawasan resapan air yang telah banyak dilakukan alih fungsi lahan di Bayombong, Cikajang dan Pasir wangi. Ditambah maraknya penebangan hutan di wilayah Gunung Guntur, Papandayan, Darajat dan Cikuray. Kondisi tersebut memicu peningkatan lahan kritis mencapai 50 ribu hektar.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Anang Sudarna, memprediksi penyebab banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut diakibatkan oleh hulu Sungai Cimanuk yang rusak. Hal itu terbukti dengan tidak lama saat turun hujan, dua sampai tiga jam kemudian Sungai Cimanuk sudah dipastikan akan meluap di Tarogong Kidul. Artinya, tidak ada tahanan air di daerah hulu sungai.

No comments:

Post a Comment